Creativity

Innovation

Originality

Imagination

 

ASVSA

The ASVSA Association for research on Viable Systems was created with the aim of disseminating the results of research and stimulate the interest and participation of an increasing number of researchers attracted and intrigued by the conceptual trends of Viable System Approach and more generally of systems thinking.


Memorandum and articles of the Association
Download

Tetapi mereka tidak akan dapat kembali ke dunia lagi..

Hunzu Kali Discussion started by Hunzu Kali 5 years ago
Demikian juga mereka tidak akan mati di neraka. Allah ta'ala meriwayatkan:

ونادوا يا مالك ليقض علينا ربك قال إنكم ماكثون (77) لقد جئناكم بالحق ولكن أكثركم للحق كارهون

"Mereka berseru, 'O Malik, biarkan Tuanmu membunuh kita sendirian.' Dia menjawab, 'Kamu akan tinggal (di neraka ini). Sesungguhnya Kami telah membawa kebenaran kepadamu, tetapi kebanyakan dari kamu membenci kebenaran.' "(QS Az-Zukhruf: 77-78 )

Alih-alih menghentikan penyiksaan, untuk mendapatkan setetes air mereka tidak bisa. Allah Ta'ala meriwayatkan:

"Dan penghuni neraka memanggil penghuni surga, 'Beri kami air atau makanan yang telah diberikan Allah kepadamu.' Mereka berkata: 'Allah telah melarang mereka berdua bagi orang-orang kafir.' Orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan lelucon, dan kehidupan dunia telah menipu mereka. Tetapi pada hari ini Kami telah mengabaikan mereka karena mereka lupa pertemuan mereka hari ini dan karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami. "(QS Al-A'raf : 50-51)



Semoga kita semua tidak termasuk dalam kelompok di atas, amin Rabbal 'alamin.

Tulisan ini terinspirasi oleh salah satu saran yang diberikan oleh guru kami Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-'Abbad dalam salah satu studinya dalam buku Al-'Aqidah Al-Wasithiyyah yang diadakan di masjid al-Jami'ah Madinah al-Islamiyah setiap Kamis pagi.

Keadilan, kata yang manis di mulut dan cocok di telinga. Berapa banyak kita menemukan orang yang ingin menjunjung tinggi itu? Beberapa telah berjuang melalui jalur hukum dengan mendirikan berbagai lembaga bantuan hukum. Ada juga yang berjuang melalui jalur politik dengan mendirikan partai. Ada juga perjuangan melalui gerakan massa dengan berorasi dan membongkar maag sekelompok orang yang dianggap jahat. Beberapa juga berjuang melalui media massa dengan menerbitkan selebaran dan surat kabar tentang hal itu. Mereka semua ingin mencapai kebaikan, yaitu keadilan. Tapi sangat disayangkan. Berapa banyak orang yang menginginkan yang baik tetapi tidak mendapatkannya.

Jika kita jujur bertanya pada diri sendiri, seberapa banyak kita memahami sifat keadilan dan kepada siapa pun keadilan harus kita terapkan. Jadi mungkin gambaran keadilan masih kabur dan membingungkan di pikiran kita. Ada hal-hal yang kami anggap biasa dan sepele tetapi ternyata itu adalah ketidakadilan yang sangat besar. Sebaliknya itu bisa menjadi sesuatu yang kita anggap sebagai nilai keadilan yang sangat tinggi tetapi pada kenyataannya masih ada keadilan lain yang lebih tinggi dan lebih berhak untuk dipertahankan. Karena itulah kami ingin mengundang pembaca yang budiman untuk kembali ke masalah yang ada di depan kami dengan saksi mata Al-Qur'an dan As Sunnah melalui metode pemahaman Salafush Shalih.

Tuhan memerintahkan kita untuk berbuat benar

Dalam Al Qur'an, Allah berfirman:

Di sini.

"Hai orang-orang yang beriman! Tetaplah teguh di jalan Allah untuk menjadi saksi yang adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap orang-orang membuatmu tidak adil. Berbuat baik karena dia lebih dekat dengan kesalehan. Dan berhati-hatilah (tugasmu untuk) Allah , karena Allah mengetahui segala yang kamu lakukan. "(QS Al Ma'idah: 8 )

Ketika mengomentari ayat "Hai kamu yang beriman, jadilah orang-orang yang menjunjung tinggi kebenaran, jadilah saksi bagi Allah" Shaikh Abu Bakar Al Jazaa'iri hafizhahullah berkata, "Yaitu (Allah memerintahkan untuk) menegakkan keadilan dalam hal hukum dan kesaksian. .. "(Nidaa'atur Rahman, hal. 86 ) Syekh Abdurrahman bin Nashir Seperti Sa'di rahimahullah berkata, "... Setiap kali Anda ingin menegakkan keadilan dan dengan sungguh-sungguh menerapkannya maka itu akan membuat Anda lebih dekat dengan kesalehan hati. Jika keadilan diterapkan dengan sempurna maka kesalehan menjadi sempurna. "(Taisir Karimir Rahman, hlm. 224 )

Syekh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah menjelaskan sifat keadilan. Dia menjelaskan bahwa arti adil adalah untuk memenuhi hak setiap pemilik. Atau bisa juga diartikan dengan menempatkan setiap pemilik posisi di tempat yang tepat (lihat Huquuq Da'at Ilaihal Fithrah wa Qararat Haa Asy Syari'ah, hal. 9 Jadi, esensi dari pemahaman yang adil adalah masalah hak dan posisi. Semuanya memiliki hak dan kedudukan. Hingga orang-orang kafir yang tidak memerangi kaum Muslim juga memiliki hak keamanan dalam Islam. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Siapa pun yang membunuh mu'ahad kafir tidak akan dapat mencium aroma surga." (HR. Bukhari)
Replies
You need to be a member of this group before you can participate in this discussion.